PERNAH melihat bocah laki-laki bermain boneka? Atau yang perempuan sedang memainkan mobil dengan remote control?
Jangan
khawatir. Kata psikolog Fabiola P. Setiawan, M. Psi, perilaku agak
"berbeda" itu bukanlah masalah. "Orangtua tidak perlu panik. (Perilaku)
Itu berkaitan dengan minat anak, (terkait) lingkungan yang tersedia di
sekitarnya," ujarnya kepada Plasadana.com yang mewawancarainya untuk Yahoo Indonesia.
Menurut
psikolog yang beraktivitas di Klinik Terpadu Universitas Indonesia dan
Klinik Pela 9, Bintaro ini, perilaku anak seperti itu wajar. Sebagai
contoh, jika ada anak laki-laki memainkan barang perempuan, bisa jadi
karena meniru permainan kakak perempuan, kegiatan ibunya, atau dari
tayangan televisi.
"Biasanya, karakter anak yang kemayu atau
tomboy tidak hanya dari jenis permainan saja, tapi juga dipengaruhi oleh
pembentukan dari lingkungan sekitar," tegasnya.
Selain itu,
bisa juga disebabkan oleh pola pengasuhan anak. Misalnya, orangtua yang
memperlakukan putri mereka layaknya anak laki-laki dengan lebih sering
membelikan celana panjang dan permainan ketangkasan. Hal seperti ini
sangat mungkin sebab bisa saja orangtuanya terobsesi ingin punya anak
laki-laki.
Fakor lain, lanjut Fabiola, bisa juga akibat menirukan
perilaku orangtuanya. Bukan tak mungkin, bocah laki-laki kerap
memperhatikan ibunya menggunakan kuteks. "Ini juga menjadi salah satu
faktor anak berperilaku berbeda," ujarnya.
Bahkan, Fabiola
mengungkapkan, ketidakhadiran salah satu orangtua dapat berpengaruh
terhadap perilaku anak. Namun tetap saja, pengaruh terbesar adalah
lingkungan yang mestinya dapat memberikan kesempatan dan pembelajaran
tepat pada anak untuk menunjukkan perilaku dan sikap sesuai gender.
"Ketika
anak merasa nyaman dengan penampilannya dan diberikan dukungan oleh
lingkungan, ia akan mengulanginya di kemudian hari," paparnya.
Walau
begitu, Fabiola mengatakan perilaku anak yang tidak sesuai ini masih
dapat diobati. Beberapa cara bisa dilakukan untuk menyembuhkan sang
anak.
Berikan permainan secara seimbang. Boleh saja memberikan
mobil-mobilan pada anak perempuan, tapi dengan menjelaskan pembalap
wanita yang sukses. Atau, masak-masakan pada anak laki-laki dengan
bercermin pada juru masak pria terkenal di dunia.
Jadi, perlu ada keseimbangan atau permainan yang bervariasi guna mencegah perilaku yang kurang sesuai dengan gendernya. "Role model dalam permainan tetap harus sesuai dengan jenis kelaminnya," tandasnya.
Sumber : http://id.she.yahoo.com/anak-anda-berperilaku-tak-sesuai-gender--134058771.html
0 komentar:
Posting Komentar