28 Feb 2013

Tahapan Membaca Untuk Anak Usia Dini


Membaca yang merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa, juga merupakan  komponen komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi  diubah menjadi lambang-lambang tulisan, kemudian diubah menjadi makna, proses perubahan inilah  yang dibina dan dikuasai pada araf awal keterampilan membaca.




Mengajarkan membaca di Taman Kanak-kanak dapat dilaksanakan selama dalam batasan–batasan aturan pengembangan pra-akademik serta berdasarkan  pada prinsif dasar hakiki dari pendidikan TK sebagai sebuah taman bermain, bersosialisai, dan pengembangan pra-akademik yang subtansial, seperti kecerdasan emosi, motorik, disiplin/anggung jawab, konsep diri dan akhlak.

Ada beberapa tahapan membaca pada anak, dan secara khusus perkembangan  kemampuan membaca   pada  anak   belangsung  dalam  5    tahap
(Depdiknas 2000:6-8), yaitu sebagai berikut:

 
 a)     Tahap fantasi (magical stage)
      Pada tahap ini anak belajar menggunakan buku, mulai berpikir bahwa buku itu penting, melihat atau membolak balikan buku dan kadang-kadang membawa buku kesukannya. Pada tahap ini orang tua atau guru dapat memberikan atau menunjukan model/contoh tentang perlunya membaca, membacakan sesuatu pada anak, membicarakan buku pada anak.
b)      Tahap pembentukkan konsep diri (self concept stage)
      Pada tahap ini anak perpandangan bahwa dirinya sebagai pembaca, mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca, berpura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar atau pengalaman sebelumnya dengan buku,  dan dapat menggunakan bahasa buku  meskipun tidak cocok dengan tulisannya. Hendaknya orang tua dan guru memberikan stimulus atau rangsangan  dengan jalan membacakan apa saja kepada anak, seperti buku cerita, tulisan pada kotak susu, bungkus makana, pasta gigi, dan lain-lain serta melibatkan anak  ketika membacanya.  Selain itu berikan akses kepada anak mengenai buku-buku yang mereka ketahui.
c)      Tahap membaca gambar (bridging reading stage)
Anak sudah dapat  mengenali dan menemukan kata pada tulisan/cetakan yang tampak, menggungkapkan kata-kata yang memiliki makna dengan dirinya, mengulang kembali cerita yang tertulis dan dapat mengenal tulisan kata dari puisi atau lagu serta sudah mengenal abjad.
Pada tahap ini orang tua atau guru membacakan sesuatu pada anak, mengenalkan kosa kata baik dari lagu maupun puisi,
d)      Tahap pengenalan bacaan (take-off reader stage)
Pada tahap keempat anak sudah mulai menggunakan tiga sitim isyarat secara bersamaan yaitu graphonik, sematik dan syntaksis, pada tahap ini anak muali tertarik pada bacaan, mulai menggingat cetakan tulisan pada konteknya, berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan serta membaca berbagi tanda seperti pada kotak susu, botol minuman ringan, bungkus makana dan lain-lain. Pada tahap ini orang tua dan guru masih tetap memberi stimulasi/membacakan sesuatu pada anak sehingga dapat menjadi motivasi anak untuk selalu membaca diberbagai situasi. Tetapi yang harus diperhatikan, hendaknya orang tua atau guru tidak memaksa anak untuk membaca huruf dengan sempurna.
e)       Tahap membaca lancar  (independent reader stage)
Pada tahap ke lima anak sudah dapat membaca berbagai jenis buku yang berbeda secara bebas, Menyusun pengertian dari tanda, pengalaman dan isyarat yang dikenalnya, dapat membuat perkiraan bahan-bahan bacaan, bahan yang berhubungan secara langsung dengan pengalaman akan mudah dibaca oleh anak.
Pada tahap ini orng tua dan guru masih tetap membacakan berbagai jenis buku pada anak. hal ini dapat mendorong anak agar dapat memperbaiki bacaannya. Selain itu orang tua atau guru membantu menyeleksi bacaan yang sesuai dan mengajarkan cerita yang berstruktur.

Sumber : Permainan Membaca dan Menulis (Depdiknas, Tahun 2000)

Ditulis Oleh : pkg paud jatinangor // 22.29
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Lencana Facebook

Buku Tamu